KAJIAN TEORITIS TENTANG PENGARUH SHALAT TERHADAP DISIPLIN SISWA

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam memasuki abad 21 dapat dikatakan era globalisasi, manusia dalam kehidupan sehari-hari syarat dengan berbagai kesibukan dan kebutuhan hidup semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan persaingan hidup semakin tajam yang pada gilirannya dapat menimbulkan ketidakpastian dan kecemasan.[1]
Namun yang perlu disadari bahwa ketrampilan dalam penguasaan teknologi itu harus diimbangi dengan imtaq atau keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Tanpa keimanan dan jiwa taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pengetahuan, pangkat, kedudukan dan kekayaan akan dapat membahayakan, menyengsarakan dan mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat.[2]
Keimanan dan ketaqwaan tidak lepas dari pendidikan shalat yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan, shalat mencegah perbuatan keji dan munkar, shalat meningkatkan disiplin hidup, shalat membuka hati pada kebenaran dan masih banyak lagi manfaatnya bagi segi kejiwaan.[3]

Akan tetapi pada zaman sekarang ini banyak orang yang mengaku Islam, tetapi melalaikan shalat dan meremehkannya. Mereka tetap melakukan fahsya' (segala perbuatan yang jahat) dan munkar. Mereka tak sadar bahwa siapa yang meninggalkan shalat fardhu dengan sengaja, maka ia telah ingkar (kafir) dengan nyata-nyata.[4]
Dengan demikian shalat adalah azas yang fundamental yang menjadi ukuran kualitas Islam dalam diri seseorang. Oleh karena itu shalat perlu dipelajari, diketahui secara tepat dan dilaksanakan secara teratur, agar manfaatnya dapat dinikmati dan dirasakan dengan sungguh-sungguh. Anak yang sejak kecil rajin mengerjakan shalat sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah, serta selalu menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik serta melahirkan sikap pribadi yang disiplin.[5]
Upaya untuk menanamkan sikap disiplin dalam pendidikan shalat tidak terlepas dari motivasi seorang guru kepada siswanya, yaitu upaya seorang guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa sejak dini untuk tekun, bergairah dan tertib melaksanakan shalat secara ikhlas terhadap Allah SWT dalam sepanjang hidupnya. Pada prinsipnya mengajarkan shalat terlebih dahulu di mulai dari orang tua dan pengasuh (guru) untuk mengajarkan teori disertai dengan memberi contoh baik bacaan dan gerakannya.[6]
Nabi Muhammad SAW mengajarkan supaya shalat lebih bermakna, maka dengan cara memberi contoh dalam pelaksanaan shalat secara langsung.
Rasulullah bersabda :
صلو كما رايتمونى اصلى. (رواه البخري) [7]

Artinya : Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat. (H.R.Buchori)

Dalam kaitan inilah bimbingan dan pendidikan agama sangat berfungsi bagi pembentukan kepribadian seseorang.[8]
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tertarik untuk mengadakan penelitian tentang : “Pengaruh Pendidikan Shalat di Madrasah Diniyah Awaliyah Terhadap Disiplin Siswa di SD 2 Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kudus Tahun 2003”.

B. Alasan Pemilihan Judul

Dalam pemilihan judul ini dipunyai alasan-alasan sebagai berikut:
  1. Dalam pendidikan shalat, kemampuan dasar manusia tidak dapat berkembang dengan baik tanpa arahan dan bimbingan dari orang lain.
  2. Guru mempunyai fungsi dan peran yang penting dalam memberikan watak disiplin siswa.
  3. Pendidikan shalat di Madrasah Diniyah Awaliyah mempunyai andil yang besar dalam mewujudkan sikap disiplin, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

C. Penegasan Istilah dan Penjelasan Judul

  1. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul skripsi, maka diberikan pengertian dan batasan untuk masing-masing istilah sebagai berikut:
a.       Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau yang berkuasa (orang, benda dan sebagainya).[9] Jadi pengaruh dalam hal ini diartikan sebagai adanya daya yang ada atau timbul dari pelaksanaan pendidikan shalat terhadap disiplin siswa.
b.   Pendidikan Shalat
Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal dan non formal.[10]
Sedangkan Achmad D. Marimba mendefinisikan pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.[11]
Shalat menurut bahasa adalah do'a mamohon kebajikan dan pujian. Sedangkan menurut istilah adalah beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan.[12]
c.   Madrasah Diniyah Awaliyah
Madrasah Diniyah Awaliyah adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang berfungsi terutama untuk memenuhi hasrat orang tua agar anak-anaknya lebih banyak mendapat pendidikan agama Islam[13].
Sedangkan menurut Karel A. Steenbrik menyatakan bahwa Madrasah Diniah adalah lembaga yang disediakan bagi anak-anak yang pada pagi hari ke sekolah umum dan sore hari mendapatkan pelajaran agama.[14]
Adapun yang dimaksud dengan pendidikan shalat di Madrasah Diniyah Awaliyah adalah kualitas shalat fardhu lima waktu, yaitu Subuh, Dhuhur, Asar, Magrib dan Isya' yang diajarkan di Madrasah Diniyah Awaliyah.



d.   Disiplin
Istilah disiplin berarti ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan, tata tertib dan sebagainya[15]
Menurut Suprapto dikatakan bahwa disiplin adalah mentaati ketentuan yang berlaku.[16]
Maksud dari disiplin di sini adalah ketaatan siswa di SD 2 Kaliwungu terhadap tata tertib sekolah, tertib dan teratur dalam beribadah dan tertib belajar.
e.   Siswa
Siswa dalam hal ini adalah anak didik yaitu tiap orang atau sekelompok orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.[17]
2.  Penjelasan Judul
Untuk memberi gambaran yang jelas maksud dari judul skripsi ini, maka perlu dijelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai judul tersebut, yaitu hanya akan membahas dan mencari jawaban baik teoritis maupun praktis (hasil penelitian lapangan tentang ada tidaknya pengaruh pendidikan shalat di Madrasah Diniyah Awaliyah terhadap disiplin siswa di SD 2 Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kudus.

D. Rumusan Masalah

Permasalahan yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah:
  1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan shalat di Madrasah Diniyah Awaliyah ?
  2. Bagaimana tingkat disiplin siswa di SD 2 Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kudus ?
  3. Adakah pengaruh pendidikan shalat terhadap disiplin siswa di SD 2 Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kudus ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
  1. Untuk mengetahui data empiris mengenai pendidikan shalat di Madrasah Diniyah Awaliyah.
  2. Untuk memperoleh data empiris mengenai disiplin siswa di SD 2 Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kudus.
  1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendidikan shalat terhadap disiplin siswa di SD 2 Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kudus.

F.   Hipotesis

Menurut Sutrisno Hadi dikatakan bahwa hipotesis adalah suatu dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-faktanya itu membenarkannya.[18]
Jadi hipotesis adalah kesimpulan yang belum final, artinya harus dibuktikan kebenarannya.[19]
Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: ada pengaruh yang positif antara pendidikan shalat di Madrasah Awaliyah terhadap disiplin siswa di SD 2 Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kudus.
Maksud penelitian ini adalah semakin baik pendidikan shalat di Madrasah Diniyah Awaliyah semakin baik pula disiplin siswa di SD 2 Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu.



G. Metode Penelitian
Agar dalam penelitian mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan tujuan penelitian, terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi sebagai landasan untuk menentukan metode penelitian.
  1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.[20] Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai daerah populasi adalah seluruh siswa SD 2 Kaliwungu yang merangkap belajar di Madrasah Diniyah Awaliyah dengan jumlah 60 siswa.
Karena jumlah subyek kurang dari 100, maka digunakan penelitian populasi, sebagaimana diterangkan oleh Suharsimi Arikunto, bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.[21]
  1. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala-gejala yang bervariasi[22] Memahami variabel dan kemampuan menganalisa setiap variabel yang lebih kecil (sub variabel) merupakan syarat mutlak bagi setiap penelitian. Dalam penelitian ini diajukan variabel-variabel sebagai berikut:
a.       Variabel bebas (pengaruh)  yaitu pendidikan shalat di Madrasah Diniyyah Awaliyah yang indikatornya sebagai berikut:
1). Cara-cara shalat.
2). Kedisiplinan shalat.
3). Kekhusukan (dalam shalat).
b.      Variabel terikat (terpengaruh) yaitu disiplin siswa di sekolah yang indikatornya sebagai berikut:
1). Disiplin dalam beribadah:
a.       Melaksanakan sholat.
b.      Melaksanakan puasa.
c.       Membaca al-Qur’an
d.      Disiplin dalam berakhlaq.
2). Disiplin dalam belajar.
a.       Disiplin belajar di sekolah.
b.      Disiplin belajar di rumah.
3). Disiplin terhadap tata tertib.
a.       Disiplin terhadap tata tertib di kelas (tata tertib khusus).
b.      Disiplin terhadap tata tertib di sekolah (tata tertib umum).
  1. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, digunakan metode  sebagai berikut:
a.       Metode Interview
Yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian.[23]
Sedangkan menurut M. Ali Al Khuli dikatakan bahwa interview merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara atau tanya jawab, baik secara langsung atau tidak langsung.[24]
Metode ini ditujukan kepada:
1). Kepala Sekolah dan tata usaha, sedangkan data yang ingin diperoleh antara lain tentang situasi umum sekolah yang meliputi: sejarah berdirinya, keadaan siswa, keadaan guru, nama, status dan sebagainya.
2). Guru-guru di SD 2 Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Adapun data yang ingin diperoleh adalah tentang pendidikan shalat dan kedisiplinan siswa di sekolah.

b.   Metode Angket
Yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.[25] Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pendidikan shalat di Madrasah Diniyyah Awaliyah dan disiplin siswa di SD 2 Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kudus.
c.   Metode Observasi
Merupakan cara pengumpulan data melalui pengamatan fenomena-fenomena yang diselidiki.[26] Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang pendidikan shalat dan disiplin siswa di sekolah.
d.   Metode Dokumentasi
Yaitu metode yang dipergunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, leger, agenda dan sebagainya.[27] Metode ini digunakan untuk mencari data situasi umum SD 2 Kaliwungu Kudus tentang disiplin siswa di sekolah.
  1. Analisa Data
Analisa data merupakan usaha untuk membuat data yang terkumpul supaya sistematis.[28] Setelah data terkumpul langkah yang dilakukan adalah mengolah atau menganalisa data. Dalam analisa ini dilakukan tahapan sebagai berikut:
a.       Analisa Pendahuluan
Dalam analisa data pendahuluan, digunakan klasifikasi  data yang diperoleh dari angket distribusi frekuensi sederhana, untuk setiap varibel yang sebelumnya penulis mengubah dari data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
-     Jawaban alternatif   a dengan nilai 4
-     Jawaban alternatif   b dengan nilai 3
-     Jawaban alternatif   c dengan nilai 2
-     Jawaban alternatif   d dengan nilai 1
b.      Analisa Uji Hipotesa
Analisa ini untuk menguji distribusi frekuensi yang telah disusun dalam analisa pendahuluan yaitu dengan memakai analisa statistik yaitu menggunakan rumus statistik product moment yaitu :
                  å xy
rxy =
      å x2 y2

Keterangan:
rxy         :   Kofesien antara x dan y
å xy      :   Kofesien nilai kasar x dan y
å x2       :   Nilai kasar x
å y2       :   Nilai kasar y[29]

c.       Analisa Lanjut
Dalam analisa lanjut ini dipergunakan untuk penafsiran lanjut, dengan mencari df = N – nr, apabila diperoleh ro > rt baik dalam signifikansi 5% maupun 1%, maka hasil penelitian ini adalah signifikan. Berarti ada pengaruh yang positif antara pendidikan shalat dengan disiplin siswa disiplin siswa. Tetapi jika ro < rt baik dalam signifikansi 5% maupun 1%, maka hasil penelitian ini adalah non signifikan, berarti tidak ada pengaruh yang positif antara pendidikan shalat dengan disiplin siswa.


H. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi yang disusun ini, terdiri dari 3 bagian, yaitu :
  1. Bagian muka
Pada bagian muka ini, memuat halaman sampul, halaman judul, halaman persembahan, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, dan daftar tabel.
  1. Bagian isi
Bagian ini terdiri dari:
Bab satu: akan menjelaskan pendahuluan, yang terdiri dari: latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, penegasan istilah dan penjelasan judul, perumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Bab dua: akan menyajikan landasan teori, dalam bab ini diuraikan tentang pendidikan shalat dan disiplin siswa yang meliputi: pengertian shalat, dasar hukum yang mewajibkan shalat, kedudukan shalat, tujuan shalat, kekhusukan dalam shalat, hikmah shalat, pengertian disiplin, fungsi dan tujuan disiplin, faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin, metode penerapan disiplin, disiplin diri pribadi dan hubungan pendidikan shalat dengan disiplin siswa.
Bab tiga: akan menyajikan penyajian data, dalam bab ini merupakan laporan hasil pengumpulan data lapangan yang terdiri dari situasi umum SD 2 Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kudus yang meliputi: sejarah berdirinya, letak lokasi, keadaan personalia, struktur organisasi, sarana dan prasarana.
Bab empat: akan menyajikan analisa data, dalam bab ini membahas tentang analisa data pengolahannya yakni penulis menguji kebenaran dari hipotesis yang diajukan.
Bab lima: berisi penutup berisi kesimpulan, saran-saran dan penutup.
  1. Bagian Akhir
Bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat pendidikan penulis.




[1]Ahmad Syafi’i Mufid, Integrasi Budi Pekerti dalam Pendidikan Agama Islam, Yudistira, Jakarta, 2002.
[2]Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, Bulan Bintang, Jakarta, 1975, hal. 47.
[3]Ibid, hal. 48.
[4]Departemen Agama RI, Rukun Islam, Jakarta 1984, hal.14.
[5]Departemen Agama RI, Rukun Islam, Op. Cit, hal. 15.
[6]A.F. Jaelani, Penyucian Jiwa dan Kesehatan Mental (Tazkiyat An-Nafs), Anjah, 2000, hal. 71.
[7]Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrohim bin Mughiroh bin Bardazibah Al Buchori, Shoheh Buchori Juz 7, Darul Fikir, 1981, hal. 77.
[8]Jalaluddin, Psikologi Agama, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, hal. 181.
9WJS. Purwodarminto Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1976, hal. 731.
[10]M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, Bulan Bintang, Jakarta, 1987, hal. 12.
[11]Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Al-Ma'arif, Bandung, 1989, hal. 19.
12Hasbiy Asy Shiddieqy, Pedoman Shalat, Bulan Bintang, Jakarta, 1983, hal. 62.
[13]Azumardi Azra, Bunga Rampai Pendidikan Islam, Departemen Agama RI, CV. Amissco, 1996, hal. 146.
[14]Karel A. Steenbrik, Pesantren Madrasah Sekolah, LP3ES, Jakarta, 1986, hal. 167.
[15]Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, hal. 541.
[16]Suprapto, PPKN untuk SMU/ SMA, MA Kelas 2, Kurikulum 1994, Bumi Aksara, Jakarta, 2002, hal. 58.
[17]Sutari Imam Barnadis, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Andi Offset, Yogyakarta, hal. 38.
[18]Sutrisno Hadi, Metedologi Research, Yasbit Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981, hal. 63.
[19]Winarno Surachmad, Dasar dan Teknik Riset, Bandung, Tarsito, 1975, hal. 58.
[20]Suharsimi Arikunto,  Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, 1991, hal. 102.   
[21]Ibid, hal. 107.
[22]Ibid, hal. 89.
[23]Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hal. 139.
[24]M. Ali Al Khuli, The Ligh of Islam, Alih Bahasa Ruslan Shiddiq, Pustaka Jaya Jakarta, 1985, hal. 83.
[25]Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hal. 124.
[26]Ibid, hal. 126.
[27]Ibid, hal. 188.
[28]Sutrisno Hadi, Op. Cit. hal. 294.
[29]Sugiyono, Statistik untuk Penelitian”, CV. Al-Fabeta, Bandung, 2000, hal. 213.